December 20, 2021

Sebelum Kerjasama dengan EO, Cari Tahu Mekanisme untuk IPO

Artikel ini mengulas tentang mekanisme IPO yang berlaku sesuai standar pasar modal internasional.
Event Organizer

Bagi perusahaan, permodalan adalah faktor penting untuk mengembangkan sayap bisnisnya. Permodalan yang cukup sekaligus lancar berbanding lurus dengan ekspansi usaha sehingga pembukuaan laba lebih besar dari waktu ke waktu.

Ada banyak mekanisme untuk menunjang kebutuhan permodalan perusahaan. Salah satunya adalah penjualan saham kepada publik melalui pasar modal atau yang dikenal dengan sebutan Bursa Efek. Perusahaan yang sudah menjual sahamnya secara luas kepada masyarakat, disebut telah Go-Public.

Bagi sebuah perusahaan untuk bisa Go-Public tentu tak serta merta terjadi begitu saja. Kegiatan menjual saham perusahaan kepada investor atau masyarakat umum untuk pertama kali dikenal dengan istilah IPO (Inital Public Offering). Saat menuju IPO perusahaan perlu melakukan gathering. Yang pada tahap ini disarankan mengandeng Event Organizer (EO) agar seluruh rangkaian kegiatan berjalan dengan paripurna.

Sebelum Kerjasama dengan EO, Cari Tahu Mekanisme untuk IPO

Alasan Perusaahan Harus Menggandeng EO pada Gelaran IPO

Mengapa perusahaan perlu mengandeng EO? Tentu saja agar gelaran IPO berjalan sesuai dengan agenda yang sudah ditentukan. Berikut ini adalah rangkuman alasannya.

• Ada Banyak Pihak Yang Terlibat

Proses IPO tak semudah “tukar guling” kegiatan kerja atau serah terima jabatan di dalam internal perusahaan. Ada sangat banyak pihak yang harus terlibat, karena ini berkaitan dengan peraturan serta mekanisme.

Pihak-pihak yang terkait selain para investor, calon investor dan petinggi perusahaan, juga wajib hadir penjamin emisi atau bank investasi, perwakilan dari pemerintah serta pihak yang berkepentingan lainnya.

• IPO Bersifat Terbuka

Mungkin bagi sebagian orang yang awam tentang pasar modal. Setiap nama perusahaan bisa jadi sangat asing dan tak berarti apa-apa. Disinilah peran sosialiasi penting bagi perusahaan yang hendak IPO.

Sebab reputasi atau kredibilitas perusahaan dipertaruhkan dimata khalayak yang hadir. Karenanya, EO yang digandeng turut andil pada kesuksesan dan langkah perusahaan dimasa mendatang.

Sampai disini tentu bisa dipahami bahwa IPO adalah rangkaian kegiatan sosialisasi penjualan saham perusahaan untuk pertama kalinya. Yang dengan demikian, pada saat itulah perusahaan mulai mengekspos diri secara terbuka kepada masyarakat umum. Dan EO akan memastikan semua kegiatan berjalan dengan lancar dan terkendali dengan baik.

Mengetahui Mekanisme IPO

Tapi tahukah sebenarnya bagaimana mekanisme IPO yang baku dan berlaku sesuai kaidah pasar modal nasional maupun internasional? Dan jawabannya, ada 3 mekanisme yang perlu dijalankan perusahaan pada saat IPO yang bisa dijelaskan sebagai berikut:

1. Auction

Bila diterjemahkan secara langsung auction berarti lelang. Dan memang mekanisme ini berjalan dengan prosedur penawaran saham dari pihak perusahaan pada beberapa calon pembeli atau investor sesuai jadwal yang sudah ditetapkan sebelumnya.

Terdapat 2 tipe lelang saham atau auction. Yang pertama dikenal dengan istilah single price aution atau uniform price auction dan diterapkan dengan mekanisme jumlah pembayaran satu harga terhadap semua penawar saham, tidak peduli berapapun harga awal yang dipasang selama proses lelang saham berlangsung. Sementara tipe mekanisme auction yang kedua disebut dengan istilah dicriminatory auction atau dutch auction yang istilahnya “lelang Belanda.

Berbeda dengan single price auction pemenang mekanisme “lelang Belanda” hanya perlu membayar efek sejumlah harga yang mereka pasang selama proses lelang berjalan. Mekanisme dutch auction di era modern lebih sering diterapkan oleh pemerintah di banyak negara dunia, pada saat membuka penawaran perdana penjualan obligasi negaranya.

2. Fixed Price Offerings

Di bahasa Indonesia mekanisme ini disebut dengan istilah “mekanisme IPO dengan harga penawaran tetap”. Maksudnya adalah pihak emiten sebagai perusahaan yang menawarkan sahamnya tetap menawarkan sejumlah saham dengan patokan harga tanpa mempertimbangkan jumlah permintaan.

Setiap investor yang punya interest terhadap saham yang ditawarkan pihak emiten wajib menyebut jumlah yang ingin dibeli sesuai dengan harga tersebut.

Saat mekanisme ini dterapkan, tak jarang terjadi apa yang disebut dengan kelebihan permintaan atau oversubscribed yang biasanya akan diatasi bursa dengan prosedur alokasi secara pro-rata.

Salah satu penyebab oversubscribed dikarenakan mekanisme ini seringnya menghasilkan penawaran harga emisi yang cenderung rendah dengan patokan utama asal jumlah pembelian tinggi.

3. Book Building

Mekanisme ini melibatkan pihak ketiga antara emiten atau perusahaan yang melakukan IPO dengan investor atau masyarakat luas sebagai pembeli saham. Pihak ketiga ini bisa penjamin emisi atau bank investasi.

Transaksi yang terjadi dikenal pula dengan sebutan bought deal dengan bentuk-bentuk antara lain kontrak penjaminan finansial yang dalam prosedurnya sering disangkutkan dengan Penawaran Publik maupun PUP (Penawaran Umum Perdana).

Dalam prosesnya, bought deal  secara spesifik mengacu pada tindakan penjualan saham dari emiten kepada pihak penjaminan finansial atau pialang saham yang kemudian menjual kembali efek tersebut pada dealer atau secara langsung pada masyarakat. Dengan demikian terjadi ikatan kontrak.

Tetapi mekanisme book building juga mengenal istilah best-effort dimana tidak terjadi ikatan kontrak antara emiten dengan pihak penjaminan finansial tersebut.

Prosedur best-effort memberikan keleluasaan pada pihak penjaminan finansial untuk bebas dari tanggung jawab penjualan atas saham yang tidak terjual, sehingga saham yang tidak terjual nantinya akan dikembalikan pada emiten.

Sebelum Kerjasama dengan EO, Cari Tahu Mekanisme untuk IPO

Itulah tadi ketiga mekanisme IPO yang berlaku secara internasional dalam dunia bisnis dan permodalan. Masing-masing mekanisme tentunya berkaitan dengan effort dari perusahaan agar gelaran IPO yang dilaksanakan bisa berjalan dengan gemilang dan tujuan perusahaan untuk meningkatkan kekuatan modalnya bisa tercapai. Oleh karenanya sangat penting untuk mempertimbangkan EO yang diajak bekerjasama agar mekanisme IPO bisa berjalan dengan lancar. Salah satu EO yang bisa Anda ajak kerjasama untuk menyelenggarakan IPO adalah Hanindo. Hanindo dipercaya banyak perusahaan untuk merancang, membuat konsep acara perusahaan dengan professional.